26++ Puisi Perihal Bunga Dan Keindahannya – Panjang & Pendek


Selain indah dipandang dan memberi semerbak anyir, bunga juga mampu menjadi ide pengerjaan puisi. Puisi perihal bunga yakni bagian dari verbal mengasihi keragaman flora yang ada di Indonesia.





Ratusan bahkan ribuan bunga berkembang di bumi pertiwi, mulai dari mawar, melati, sedap malam, kamboja dan sebagainya yang sering dijadikan sajak pendek maupun panjang dan syair indah. Banyak diantara kembang-kembang itu ialah yaitu flora bunga endemik yang hanya hidup di Indonesia, misalnya Anggrek Bulan, Anggrek Sendok dan Anggrek Hartinah.





Berikut ini adalah kumpulan dan contoh puisi bunga terlengkap dan terbaik yang kami rangkum dari banyak sekali sumber dan mampu dijadikan perhiasan sumber berguru bagi anak sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, SMP hingga Sekolah Menengan Atas, antara lain:






Bunga dan Kumbang





Pagi hari ini
Bunga kembang mekar berseri
Disapa lembut cahaya mentari
Hingga tumbuh bersemi kembali





Kelopak lama berguguran jatuh
Diterpa angin dengan teduh
Yang mekar tak kenal lusuh
Sejak kembang di waktu subuh.





bunga dan lebah




Kumbang pun singgah alasannya termakan
Sambilkan menghisap sari bunga
Menyerbuk nektar memupuk asa
Harum bunga dan warna daun mahkota





Bagaimana tidak kumbang terpesona
Meski mentari sepanas terik
Harummu amat lezat memekik
Hingga singgah hinggap memetik





Cerita Bunga





Pagi hari engkau nampak segar
Daun hijau tertetesi embun pagi yang jernih
Kelopakmu tertutup seakan ingin di sentuh mentari
Tangkai menjalar hingga hamparan





Siang hari engkau nampak tegar
Berdiri kuat memancar warna tak tergambar
Bagai bunga tumbuh di trend semi
Berada di pucuk negeri sakti
Elok dipandang susah ditemui





Sore hari engkau nampak merunduk senang
Melihat mentari condong yang mau dijemput senja
Sampai kalahkan tinggi menara China
Senang sudah meringkas cerita bunga
Hingga tertoreh aksara dilembar kertas dengan tinta





Melati Putih Berseri





Dari sudut panorama halaman
Tumbuh besar bunga melati idaman
Bunga berwarna putih higienis terpelihara
Akar berkembang kuat untuk menopang
Daun hijau tertata di batang muda





Berjajar-jajaran di tanah subur
Di bawah pohon besar yang rindang
Semilir angin lembut menggoyangkan tangkai
Bersuka ria sungguh memanjakan pandanganmata





Melati putih berseri
Daunmu segar terhinggap tetes-tetes embun pagi
Luluhkan keras kejamnya hidup ini
Warna putihmu sucikan hamparan
Sampai air di lautan kering terbiarkan





Bunga Warna-Warni





Indah bentukmu memberi makna
Akan hari yang sarat jerah
Lelah dan letih didepan mata
Harum baumu tawarkan sirna





Warna dan warni permukaanmu
Merah, kuning, putih dan biru
Semua mekar di halaman rumahku
Pelebur letih penghilang haru





Setiap pagi kusirami
Penuh kasih sayang di hati
Amat manis dikala berseri
Engkaulah bunga penyejuk hati





Hidup dalam satu pekarangan yang sama
Kujaga dan kurawat sama rata
Keindahanmu memperlihatkan sejuta asa
Keharumanmu yang begitu menggoda





Perjalanan ke Sekolah





Hampir di setiap pagi
Kulalui jalan ini seharian
Tak bosannya mata memandangi
Akan keindahan alam di jalan ini





Bunga-bunga bersemi indah
Kala kaki melangkah ke sekolah
Pagi yang datang terasa kian berkah
Bagai diberi sejuta hadiah





Aku tertegun, terlena
Sambil selalu memanjatkan do’a
Semoga tetaplah mirip ini jua
Tanpa disentuh tangan-tangan pendusta





Oh bunga, kembanglah bunga kuncupmu
Beri aku sepenggal syahdu
Keindahanmu sungguh tak terbendung
Memupus hati yang tengah redung





Mekar di Pagi Buta





Hari ahad tiba lagi
Ayam berkokok tangguhsekali
Memecah hening ditepi pagi
Bangunkan manusia seisi bumi





Sembari, bunga di halaman mulai mekar
Bentuknya indah dan melingkar
Ada melati, anggrek dan mawar
Memberi kesegaran tanpa menawar





Mekarmu di pagi buta
Diiringi udara penyejuk jiwa
Aku pandangi dengan seksama
Oh benar, keindahanmu sungguhlah aktual





Bila sore sudah tiba
Kusirami kamu dengan ceria
Tak tabah menanti subuh tiba
Untuk mampu kembali bersua
Oh bungaku…





Puisi Bunga Melati





Kaulah Bunga Melati
Lambang dari segala yang terpatri
Kaulah bunga penyejuk pagi
Penghangat era malam hari





Darimu, semua orang dapat merasa
Tentang apa yang disebut indah
Darimu, orang-orang akan terpana
Akan apa yang mempublikasikan gairah





Harummu, semerbak mewangi
Menusuk menjamah ke ulu hati
Kusentuh lembut dengan jemari
Kucium baumu melepas lelah





Begitulah bunga melati
Tumbuh membengkak di halaman rumah
Kusiram dan kujaga sepenuh hati
Agar kelak kau tetap ada
Menemani hidupku sampai mati





Tak restu hati ini
Bilamana kamu dipetik orang
Andai saja datanglah si tangan liar
Tak rela dan tak sudi dalam jiwa





Engkaulah bunga di taman hati
Pemusnah lelah penghibur sepi
Keindahanmu pancarkan motivasi
Untuk jalani hidup sepanjang hari





Puisi Bunga Mawar Romantis





Hari ini…
Kupanjatkan rasa syukur atas Nikmat Tuhan
Pada segala yang beliau berikan
Tentang do’a yang terkabulkan





Ya, do’a dimana setiap sujud
do’a dimana asa terwujud
Ada yang sudah terenggut
Namun ada pula yang datang menjemput





Seorang manusia pujaan hati
Telah sudi menyebarkan arti
Relakan waktu untuk menemani
Disetiap letih dan gerahnya hari





Melalui mawar merah ini
Kupersembahkan untukmu yang telah terpatri
Tertancap dalam di sanubari
Bersarang abadi dalam hati





Untukmu yang terkasih
Setangkai mawar ini akan jadi saksi
Saat cinta pertama kali bersemi
Antara kamu dan saya kan kekal





Terima kasih atas kesudian
Terima kasih atas kerelaan
Kepadamu kupersembahkan
Segala apa yang ada di kehidupan





Jadilah wanita terhebat
Bagai mawar yang indah diluar
Namun tetap menutup diri
Dibalik duri-duri yang tajam





Puisi Bunga Anggrek Indah





Hai Bunga Anggrek!
Meski keberadaanmu langka
Keindahanmu makin terasa
Takkan kubiarkan menjadi sirna





Meski bukan kau yang terindah
Namun kesanmu begitu mewah
Bersinar terperinci di hari yang cerah
Biru putih dan juga merah





anggrek larat




Tetaplah kamu berada di sana
Diantara banyaknya bunga-bunga
Berpucukkan mahkota di ujung kepala
Menjadi primadona dalam dada





Hai bunga anggrekku
Jangan punah dirimu
Kepergianmu kan jadi sembilu
Oleh alhasil
Aku niscaya merawatmu





Puisi Bunga Cinta





Kuhadapi ini setiap malam
Gelap sepi damai mencekam
Berteriak besar lengan berkuasa tetapi bengong
Sunyi menghardik di tengah kelam





Hati teriris makin lama memendam
Atas cinta yang tak padam
Berjalan di tepian tebing curam
Dengan sakit yang terus menghujam





Namun malam itu, semua berubah
Tuhan menjawab asaku yang nyaris sirna
Hanya berbekal sejuta cinta
Akhirnya kau takhluk di depan mata





Semua berawal dari sini
Semenjak malam itu, hatiku terisi
Yang sekian lama menguncup sepi
Kini jadinya bersemi kembali





Terima kasih, Tuhan
Atas takdir dan segala tanggapan
Terima kasih, kasih
Kaulah yang terkasih





Setangkai bunga ini kan bersaksi
Atas bersatunya dua insani
Kubuka lembaran gres dalam mimpi
Merajut cinta yang baka infinit





Setangkai bunga ini menjadi lambang
Bahwa akulah sang pemenang
Dengan tabah dan sadar ku berperang
Hasil membayar letihnya berjuang





Terima kasih, Sayang…





Bunga Kamboja





Ku selipkan sekuntum bunga, ku peroleh saat kita ziarah, sebuah pesan untuk cinta kita, semoga tak mati di telan usia





Melati Putih





Hatimu seputih melati, tanpa ada rasa iri dan dengki,  agar pun mengering oleh terik matahari, wangimu selalu semerbak seharian





Bunga Eldewis





Kuncup putih di dataran tinggi, di persembahkan tuk pecinta sejati, walau lelah saat menapaki, menerimanya bukti kesungguhan hati





Bunga Desa





Nasib si Bunga Desa, tak selamanya indah, sombongkan diri kemolekan raga, palah pilih dengan keangkuhanya, sampai waktu menjadikanya perawan bau tanah





Bunga Mawar





Harum daya tarik mu semerbak sehari penuh, banyak kumbang tiba silih berubah, aku pun memahami pada batangmu yang berduri, cuma aku yang bisa melalui





Puisi Bunga Matahari





Warnamu kuning
Ukuranmu besar
Tak seperti bunga pada umumnya
Baik keindahan maupun bentuk





Banyak yang mencarimu
Haus akan keindahan rupamu
Bila dipandang takkan jemu
Waktu begitu cepat berlalu





Oh, Bunga Matahari
Ketika kamu mekar, menantang mentari
Kau simbol bunga sejati
Elok rupawan dan baka di hati





Mahkotamu pancarkan keagungan
Menjadi raja di pekarangan
Bunga nan dipenuhi kecantikan
Tak disangsikan sampai terbantahkan





Setiap pagi kusirami
Kau bermekaran dengan sempurna
Dan kembali kusirami
Sesaat dikala sore sudah datang





Kau bertiup kemana angin
Mengarah imuti jalannya surya
Tetap tegap meski malam cuek
Kuat perkasa abad hari amat membara





Terima kasih, bunga matahari
Keindahanmu tawarkan sejuk
Kemekaranmu memberi arti
Yang senantiasa membuatku takjub





Bunga Mekar dan Tentangmu





Pada selembar kertas lama, ku tulis kata-kata ini untukmu
“Istriku, cinta itu tak perlu di umbar melalui kata, namun beliau hanya butuh di sirami dengan saling menjaga,” sengaja tak ku beri dekorasi sebagai mahkotanya, alasannya tentangmu yakni yang terindah





Pada angin yang bekejaran di lembah dan bukit barisan, pada semburat cahaya pagi yang ringan menyapa dedaunan, ku bisikan ulang pesan  ini sebagai pegangan. “Sayangku, hidup hanya sebentar kemudian berubah, namun hadirmu ialah selamanya dan abadi”





Pada senja kawasan segala puja yang terindah di wakilinya, pada segala awan mega yang mengiringi langkah ke mana arah, ku tuangkan sebentuk puisi pengikat hati, ku goreskan kata hati yang tak mungkin di ingkari. “Pegang janjiku, lelaki sejati menempatkan cinta lebih tinggi dari selembar nyawa yang mesti di jaga,” ini sesuatu yang niscaya





Ku tulis tentang bunga mekar dan tentangmu, kan menjadi penjaga jiwamu di kurun rindu. Huruf tak berarti tanpa rangkaian kata, kata tak berkhasiat bila terpisah dari akar jiwa. “Pegang erat janjiku, bagiku komitmen adalah kehormatan tertinggi selama mentari masih sudi menyoroti”





Cantik Bunga Jingga Merona





Setangkai bunga berwarna jingga manis rupa
Ku petik dari taman tak ternama di desa
Tampilmu mewah menggoyah pangeran berkuda
Kelopak mempesona tersirat pada sukma





Engkau hidup memberi warna-warni dunia kasatmata
Tidak tau mengapa gemuruh rasa di jiwa menggelora
Saatku pandangi dengan tajam dan lebih erat lagi
Ah… Tak tau mengapa tanpa sadar senyum ini terus merona





Bunga Jingga
Cantikmu memesona sampai menandingi intan permata
Jemari ini tidak ingin pisah melepas tangkaimu yang kokoh
Sayupan udara itu seakan mengantar ke alam bebas
Kini makin terpancar cerah warna bunga itu
Seakan sedang menjadi saksi bisu cerita permadani





Sedap dipandang itu yang sangat ku rasa
Tercium harum semerbak tak terkira-kira
Elok parasmu secepatnya bangunkan jiwa
Saat anak insan sedang memadu cinta





Wujud Bunga Sepenggal Cerita





Oh Bunga
Warna-warni terlihat kau di kota sana
Tak jemu-jemu insan berlalu lalang memandangmu
Rumput-rumput kecil tumbuh disekitarmu
Suasana bersahabat dekat terjadi di alammu





Oh Bunga
Engkau bangkit merunduk dan tersipu aib
Terpaut hati insan yang tinggi sombongnya
Engkau sederhana dengan tampil wujudmu
Yang dapat mengalahkan kemerlap dunia
Tidak terkalah oleh bagus putri cinderella





Oh Bunga
Hadirmu sungguh mengesan dongeng disepenggal benak
Wujud bayangmu positif terlihat tepat di retina mata
Tanpa menduga suatu dongeng belakang layar
Engkau pancarkan dengan sinar tepat





Oh Bunga
Hidupmu sangat berharga untuk di cinta
Memikat pesona hingga terbuang murung lara
Tersenyum dikala bulan nampak jelas di malam gelap gulita
Teruslah berkembang wahai bunga hingga dia terbelanga





Bunga Mengingat Masa Lalu





Luas lentera mata memandang di halaman
Hanya nampak setangkai bunga nan rupawan
Menyeret memori kelabu periode kemudian yang kelam
Tangkai bunga bergerak menggoyah suatu kesalahan besar





Bunga Hancur lebur sudah mimpi yang ingin dicapai itu
Hilang ditelan bersama mentari tenggelam
Kesalahan yang dilakukan insan menuju jalan neraka
Padahal air-air itu ingin teriak mesti bermuara dimana





Kini dalam penyesalan merenggut harapan demi impian
Langkah terhenti tersasar tak bertepi
Napas sesak tersengap di dada
Hingga mata angin tak tau lagi arahnya
Hanyut terbuai di lautan samudra hindia





Bunga
Hanya engkau yang mengetahui kisah sedih
Aku tak tau harus bagaimana pula
Aku tak tau lagi cara memperbaikinya
Yang aku inginkan tak lain hanyalah
Hidup mirip bunga di taman nirwana





Pekaranganku





Betapa indah Pekaranganku
Terdapat banyak bunga yang tumbuh
Setiap pagi kusiram senantiasa
Begitu bahagia rasanya hatiku





Banyak jenis bunga yang ada disana
Mawar, melati, anggrek dan kamboja
Kupagari dan selalu kujaga
Sebagai bahan pemanja mata





bunga tabebuya




Tak pernah lupa untuk kurawat
Supaya berkembang besar dan kuat
Oh Tuhan, ini sungguhlah lezat
Penyejuk diri disaat penat.





Janganlah layu alasannya adalah panas
Meski parasit terkadang ganas
Selalu kujaga sepenuh hati
Untuk pekaranganku yang asri





Kuncup Mawar Merah





Mawar
Merah merekah warnamu
Duri-duri tajam penjaga tangkai kecil
Saat kuncup bunga menutup indahmu
Ilalang menyeru untuk segera membuka kelopak itu





Mawar
Tumbuh mekar tajam engkau di tengah taman
Mahkota jelita dan manja hiasi tudungmu
Putik terjuntai senang menjadi bagianmu
Batang melambai melihat cerita itu





Mawar
Tercium di hidung sedap sekali aroma merah yang terpancar
Cantik megah serta tumbuh besar dan mekar
Daun bunga bergerigi bentuk manis sekali
Sejukkan pandang saat tersentuh terik matahari





Mawar
Kupu-kupu terbang dan hinggap di tangkai itu
Terpaut indah pesonamu menari-nari di atas kelopak merah
Hadir warna cerah terpancar yang mencolok rasa
Tetaplah hidup berseri di tengah taman kota





Di Taman Bunga Kita Bahagia





Tumbuh berbagai macam jenis bunga
Di taman-taman tengah kota
Warna-warni kedipkan mata
Bagai lampu terangi malam gulita





Bunga rupawan hanyutkan cerita
Mawar merah lambang perumpamaan cinta
Terlihat kupu-kupu melayang menghinggapi
Menghisap sari-sari anggun di tepi





Di taman ini tersimpan banyak memori
Bunga-bunga tegak lurus menjadi saksi
Melati putih berwarna bersih dan suci
Daun melambai bukti tidak ingin pergi





Di sini saya memahami cinta sejati
Indah di rasa tidak enggan di cari
Tak ingin pergi gampang di nanti
Di taman bunga kita senang hingga mati





Puisi Bunga Sedih





Serpihan asa tiada mengundang
Setetes harapanpun tak mencuil
Akulah yang kecil mungil
Berjalan pedih di atas kerikil





Bunga di tanganku kini
Dulu kita jadikan simbol cinta terpatri
Namun sekarang, bermetamorfosis saksi
Atas rasa sakit yang kamu goresi





Kubiarkan kau pergi jauh
Heninglah jikalau datang teduh
Biarkan saya tetap keruh
Berselimut cinta yang kumal





Bunga ini kan kusimpan
Bukti aku masih sayang
Semoga nanti terbitlah cita-cita
Hingga kita kembali mengenang





Terima kasih
Atas cinta yang tinggal serpih
Semoga senang dengan yang gres
Biarkan aku menelan pilu





Karena Indahmu Aku Bersimpuh





Bunga terlihat anggun sekali tampilmu
Engkau hadir hiasi alamtempat mengadu hidupku
Penyejuk halaman rumah yang asri itu
Menyatu dalam panorama pepohonan hijau
Raut pesona hibur semarak hatiku





Sangat indah sekali ciptaan-Nya
Pelengkap manis rupa surga dunia
Bunga yang berwarna engkau harum sekali
Hati tak berhenti bersyukur pada yang memberi





Bunga mungkin jika tidak ada engkau
Alam tidak akan tampil indah
Alam tidak akan tampil berwarna layaknya pelangi
Terus bertebarlah tumbuh bangunkan yang lumpuh
Sampai bersujud dan bersimpuh





Bunga dan Tembok





Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki berkembang
Engkau lebih suka membangun
Rumah dan merampas tanah





Seumpama bunga
Kami ialah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau lebih suka membangun
Jalan raya dan pagar besi





Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri





Jika kami bunga
Engkau yakni tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu dikala kami akan tumbuh bersama
Dengan dogma: engkau mesti hancur!





Dalam doktrin kami
Di manapun – tirani harus tumbang!





Itulah berbagai gaya puisi wacana bunga-bunga yang dapat kita jadikan pola. Tanamilah pekarangan rumahmu dengan bunga agar memperlihatkan keindahan, kesejukan dan menjadi cara pelestarian tumbuhan bunga di Indonesia.


Belum ada Komentar untuk "26++ Puisi Perihal Bunga Dan Keindahannya – Panjang & Pendek"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel